CERITA PENDEK | "Jadi apa pun yang terjadi onee-chan akan bersamaku?"
"Ya, Lukas." Sebuah senyuman terbentuk di wajah Lukas mendengar jawaban itu.
Dengan lembut ia meraih tangan Lily yang masih mengelus bekas tamparan itu dan melihat ke dalam mata biru gadis itu.
"Aku senang mendengarnya, onee-chan. Aku tidak akan bertanya apa pun mengenai masa lalu onee-chan lagi. Karena aku percaya masa depan onee-chan akan menjadi milikku. "
" Lukas," kata Lily lembut mencoba untuk mencegah pipinya bersemu lebih dari sekarang.
Entah berapa kali ia harus mengingatkan dirinya sendiri akan kenyataan bahwa remaja pria di hadapannya ini lebih muda delapan tahun darinya.
Dan bahwa ia hanya memandang dirinya sebagai onee-chan, sebagai seorang kakak guru dan pelindung tidak akan sebagai seorang wanita.
Dia bisa mendapat gadis seumurannya tanpa kesulitan kenapa ia harus memilih wanita yang lebih tua darinya?
"Aku senang sekali mendengar onee-san akan selalu berada di sisiku," kata Lukas lembut.
Karena di dunia ini onee-chan adalah satu-satunya wanita yang kuiinginkan untuk menjadi pasanganku seumur hidup."
"Lukas?" tanya lily dengan rasa tidak percaya apa yang baru saja ia dengar.
Dengan wajah semerah tomat, Lukas memeluk onee-channya itu dengan lembut.
"Selama ini aku berusaha menyangkal hal ini. Aku takut kalau onee-chan akan meninggalkanku kalau onee-chan tahu tapi aku tidak bisa lagi menyangkalnya. Aku tidak bisa menyangkal perasaanku sendiri. Onee-chan, te amo," bisik Lukas.
Lily melihat Lukas dengan wajah terkejut sebelum memeluknya dengan lembut.
Tamat.
0 comments:
Post a Comment