CERITA PENDEK | "Kalau begitu aku akan bertanya padamu suatu hal, manusia. Seperti apa rasa sayangmu kepadanya?" kata pria itu.
"Bagiku onee-san adalah orang yang paling berharga," jawab Lukas tanpa keraguan apa pun.
"Kalau begitu seperti apa rasa sayangmu padanya?" tanya pria itu. "Apa maksudmu?" tanya Lukas kesal.
Sebuah cengiran meremehkan muncul di wajah demon itu. "Yang ku maksud adalah apakah rasa sayang yang kau rasakan sebagai adik atau rasa sayang sebagai seorang pria?" tanya pria itu.
Seketika Lukas terdiam memikirkan jawaban pertanyaan itu. Menyayangi onee-sannya sebagai halnya seorang pria menyayangi seorang wanita? Tidak mungkin itu yang ia rasakan.
Bukankah onee-san adalah orang yang membesarkanya sejak ia berumur sepuluh tahun?
Onee-san yang selama ini selalu menyanyangi dan memperhatikan dirinya setiap saat. Seketika pikiran Lukas terpecah ketika pria di hadapannya itu tertawa.
"Jadi kamu tidak menyadari perasaanmu sendiri.... menyedihkan..," kata pria itu.
"Onee-san.. Aku... tidak mungkin menyukainya seperti halnya seorang pria menyanyangi wanita," kata Lukas.
Jelas terdengar keraguan yang sangat besar di kata-kata yang dia ucapakan.
Pria itu kembali tertawa sebelum berkata, " Oh,ya. Karena aku melihat bagaimana caramu menatap dia ketika kami berpelukan. Itu bukan pandangan seorang adik melainkan seorang pria yang cemburu," kata pria itu," Aku akan membiarkanmu memikirkan hal ini dulu, manusia." kata pria itu.
"Lukas?" panggil sebuah suara. Lukas mendongak terbangun dari pikirannya akan pertemuan terakhirnya dengan pria demon itu tiga bulan lalu.
Kini ia sudah berumur 16 tahun dan semua sudah berbeda dari pertemuan terakhirnya dengan demon itu.
"Ya, Aira?" tanya Lukas kepada gadis bangsawan di sebelahnya. Aira tersenyum sebelum berkata," Bagaimana dengan acara kita besok?"
"Aku yakin onee-san tidak keberatan membiarkanku keluar denganmu besok," kata Lukas.
Seketika gadis itu tersenyum dan memberi kecupan manis kepada pacarnya itu.
Ya, sejak ia berumur 16 tahun ia mulai berpacaran dengan Aira, putri seorang bangsawan.
Aira adalah gadis yang baik dan cantik dengan latar belakang seorang bangsawan. Gadis yang begitu popular di antara pria-pria seumurannya.
'Tapi kamu tidak menyukainya seperti itu,' kata sebuah suara di kepalanya. Ia tidak ingat lagi berapa kali ia mendengar suara itu memberitahunya bahwa berpacaran dengan Aira adalah hal yang sia-sia.
BERSAMBUNG ....
BERSAMBUNG ....
0 comments:
Post a Comment