Ia adalah Topaz Lante, putri dari Dean dan Yuri Lante dan adik dari Yuu Lante serta kembaran Yunlu Lante. Yunlu meninggal dalam sebuah kejadian yang mengenaskan yang harusnya bisa ia cegah.
Tempat itu adalah tempat yang dilarang untuk dimasuk tapi Yunlu menyelinap ke sana. Sebagai kembaran harusnya ia tahu Yunlu akan melakukan hal itu.
Yunlu yang tidak sadar betapa ayahnya menyayangi dirinya. Yunlu yang begitu ia sayangi.
Tapi masih ada sesuatu yang belum ia ingat sesuatu yang begitu penting dan begitu berharga baginya.
Sesuatu yang pada saat yang sama membuatnya takut akan mengalaminya lagi.
Dengan enggan ia kembali berbaring berharap untuk dapat tidur lagi.
"Ada apa denganmu, Yuri?" teriak Arthur ketika melihat Yuri pagi itu.
Mata gadis itu agak bengkak akibat menangis, wajahnya pucat dan ia kelihatan seperti baru melihat orang mati.
Ia kerap bermimpi melihat mayat Yunlu hingga ia akhirnya tidak mau lagi tidur setelah tidur 3 jam.
Melihat mayat Yunlu begitu menyakitkan dan melihatnya begitu terus-terusan membuatnya meratapi nasib saudara kembarnya itu.
"Aku baik-baik saja, Art. Hanya lelah," jawab Yuri. "Kalau begitu kami tidak usah masuk hari ini.
Keadaanmu begitu menyedihkan," perintah Arthur. Yuri mengeleng sebelum berjalan menuju sekolah. Arthur mengikutinya dengan segera berusaha membujuknya untuk istirahat di rumah.
"Jadi, sebenarnya dalam cerita ini Julia sama sekali tidak...." Yuri kembali menghela nafas mendengar ceramah dari guru.
Kepalanya terasa begitu berat dan semua temannya kembali bertanya apakah ia baik-baik saja.
Blade bahkan memaksanya pulang tapi ia tidak mau. Ia tidak ingin berada di rumah dan beristirahat dengan kemungkinan akan memimpikan mayat Yunlu.
"Julia sama sekali tidak mengira...Yuri?" Kata-kata itulah yang ia dengar terakhir sebelum kegelapan merenggut penglihatannya.
Lembut begitu lembut rasanya. Ada tangan yang menyentuh kepalanya dengan lembut. "Topaz-sama, istrihatlah dulu. Yang mulia memintamu untuk beristirahat sebelum kembali ke ruang utama," kata sebuah suara.
Ia mengenali suara itu tapi ia tidak bisa mengingat siapa orang tersebut. "Kematian Pangeran Yunlu tentu membuatmu sedih tapi saya harap anda tidak akan lalai menjaga kesehatan anda seperti ini.
Saya tidak tahu harus bagaimana bila terjadi sesuatu pada anda. Bila anda seperti ibu saya, saya bahkan tidak bisa membayangkannya...."
Lembut dan hangat selalu berada di sampingnya. Ia ingat jelas akan hal itu.
Ayahanda nya selalu kesulitan mengungkapkan perasaannya dan saat itulah ia selalu mencari orang ini.
Orang yang membuatnya merasa nyaman dan bahagia tapi kenapa ia tidak bisa mengingatnya?
0 comments:
Post a Comment